Tuesday, February 21, 2006
Kejamnya Media
Beberapa hari ini, sejak Jumat sore sampai pagi tadi, penonton TV jepang disuguhi berita ttg pembunuhan 2 anak TK oleh Ibu temannya sendiri. Wanita tsb, kebetulan org Cina yg menikah dgn org Jepang.

Menurut pengakuannya, pembunuhan itu dilakukan sebagai cara melindungi anaknya dari kenakalan teman-temannya,....(lha Bu, Bu wong jenenge cah cilik wae kok !). Itulah salah satu cermin masyarakat kita yg "sakit", terlalu mementingkan diri sendiri. Padahal secara ekonomis, keluarga tsb cukup mapan, rumah bagus, dan dia sudah lama tinggal di Jepang(7 th) sehingga adaptasi sosial sepertinya nadak masalah lagi. Entah dorongan apa yg menyebabkan dia membunuh secara sadis,....ndak pengin ceritalah, ngeri sendiri.

Ttg media sendiri, baik TV, koran ternyata sama juga dgn media kita, kadang terlalu memblow up berita, bedanya, kalau di jepang nggak cuma berita gossip artis yg diuber-uber, pembunuhan, korupsi juga dapat porsi banyak. Atau saking banyaknya kasus kriminal, korupsi di negri kita shg media kita nggak ngulas tuntas.

Khusus ttg berita pembunuhan itu, sepertinya mereka (media) melupakan si anak perempuan (anak tersangka) yg kebetulan menyaksikan kedua temannya dibunuh oleh ibu kandungnya. Ceritanya kedua korban adalah tetangga tersangka, kebetulan anak perempuannya dan kedua korban sekolah di TK yg sama, kebetulan hari itu (Jumat, 17/2/06) giliran tersangka mengantar ke TK (di TK tsb terbagi dalam grup, yg tetanggaan kali ya, trus giliran antar jemput). Singkat cerita, terjadilah pembunuhan itu didepan mata anaknya sendiri, lalu mayat korban dibuang di tepi parit.

Well, bagi Ibu, sudahlah cerita ttg latar belakang tersangka sampai komentar psikolog ttg kejiwaan tersangka, bagaimana korban dibunuh ( mungkin Tuhan lebih menyayangi kedua korban sehingga "mengambilnya" dalam usia dini, Allahu A'lam), pemakamannya ndak usahlah dikupas terus-terusan, lha ini nggak, tiap TV menyiarkan tema yg sama dalam porsi yg sama besarnya, tapi mereka lupa pada sosok anak tersangka, yg mungkin sampai dewasa akan mengalami trauma bila tidak diatasi segera. Bisa nggak sih membayangkan, seorang anak, usia 5 th menyaksikan sebuah peristiwa yg tidak semestinya dia saksikan.

Kami pernah melhat sebuah acara TV ttg pembunuhan yg dilakukan oleh seseorang dgn masa lalu yg buruk, semasa kecilnya dia selalu dimarahi, disalahkan, dicaci maki oleh ibunya, hingga sampai dewasa dia tidak bisa mengontrol emosinya. Bagaimana dgn masa depan anak itu apabila mengalami trauma yg begitu hebat, apalagi mungkin tetangganya akan menuduhnya sbg penyebab ibunya membunuh, dan kelak, mungkin setahun lagi media akan mengingatkan kita pada peristiwa itu, begitu seterusnya. Duh media, nggak disana nggak disini, ternyata sama aja kejamnya.

Bagi Ibu, seorang anak boleh tidak mempunyai ayah, ibu atau keduanya tapi mereka tetap harus punya masa depan. Bagaimana jadinya bila orang-orang tanpa perikemanusiaan menghancurkannya tanpa mereka menyadarinya????
Ilham-kun, Kiko-chan, we will do the best for you and your future, Insya Allah, dgn cara sepatutnya, dgn kebaikan, halal, Semoga Allah SWT mengabulkannya. Amiin
posted by Noenoe @ Permalink 、12:31 PM  
1 Comments:
  • At 9:41 AM, Blogger sandra said…

    iya mba, put sering bgt liat beritanya di TV. tapi berhubung ga ngerti bahasanya, kirain anak kecil ketabrak, ga taunya pembunuhan yah...ihh...ngeri...

     
Post a Comment
<< Home
 
 
about me
Istri Bank Je, Ibu Ilham & Kiko, suka baca, suka ngobrol alias criwis, suka sok sibuk, pengin bisa masak.
Udah Lewat
Archives
Links
Republika
Nova
Dapur Bunda
DBRP
IMB
sutbok

Free shoutbox @ ShoutMix
Designed-By

Visit Me Klik It
Member of

Indonesian Muslim Blogger
Credite
15n41n1