Kemarin, sambil menunggu buka puasa Ibu lihat Mas Ilham sedang membaca buku ensiklopedia ttg tata surya (berbahasa Jepang), Ade sedang asyik menggambar salah satu karakter Pokemon. Sesekali Mas Ilham bertanya ttg isi buku itu, kadang juga menerangkan pada Ibu, hal-hal yg dipikirnya Ibu belum tahu (thanks Mas !).
Saat asyik begitu, Ibu coba tanya apa cita-cita mereka kalau besar nanti, Ibu kira kalau Mas Ilham suka baca buku IPTEK dia pengin jadi astronot or ilmuwan lainnya, apa jawabnya: Petugas pemadam kebakaran!,.....gak ada hubungannya kan?.
Waktu Ibu coba "arahkan", apa nggak pengin jadi dokter,....secara dakunya pengin ada yg meneruskan profesi turun temurun gitu lho,...dia bilang, jadi dokter memang baik, bisa nolong orang tapi kalau salah (malpraktek Nang?) bisa celaka,...Gimana kalau jadi guru/dosen kayak Ayah, jawabnya, nggak lah, cape, keliatannya Ayah nggak pernah istirahat,...(tuh Yah, Mas Ilham juga bisa menilai), terus dilanjutin lagi, memang jd petugas pemadam kebakaran juga cape, kerja 24 jam, tp asyik penuh tantangan,...owww speechless deh Ibu dengernya.
Giliran Ibu tanya Kiko, dia jawab pengin jadi "hanaya-san", punya toko bunga sekaligus jadi perangkai, sama saat Ibu tanya kenapa nggak jadi dokter aja (maksa banget ya Ibunya) dia bilang, ngeri kalau pas operasi, perut dibuka, dsb.
Oh, Ibu jadi ingat saat di Jpg, Ibu sering bgt nonton acara ttg dunia kedokteran di TV, seperti yg ditulis
disini dan
disini, biar gak ketinggalan info maksudnya, saat itu kadang Ibu minta mereka liat juga, nggak tahunya bikin trauma buat mereka,.....maapin Ibu ya Nak.
Kadang sebagai orang tua, nggak sadar kita terlalu banyak memaksakan anak-anak supaya mau jadi ini, itu, yg menurut kita yg terbaik buat mereka, padahal mereka bukan "miniatur" orang tuanya. Entahlah, mungkin beberapa saat lagi cita-cita mereka akan berubah,
dulu Mas Il ham pernah punya cita-cita jadi pemain bola seperti Steven Gerard saat masuk klub sepak bola di SD Soga, hanya saja sbg ortu kami ingin memberikan yg terbaik buat mereka, membekali mereka dgn banyak hal yg bermanfaat, mensupport, memotivasi, jangan cuma memaksa....(baru sadar tho Bu?).
Betapapun, mereka mau jadi apa saja, asal bisa berguna bagi orang lain, nggak nyusahin orang lain, mereka enjoy dgn dunianya, plus berbekal ImTaq, gak ada salahnya kan, toh jadi petugas pemadam kebakaran juga cita-cita yg mulia, siapa tahu bisa memadamkan kebakaran hutan-hutan kita, makanya giat olah raga, biar fisik kuat, tahan kerja 24 jam. Buat Kiko, jadi perangkai bunga juga oke, bisa kerja di rumah, nyambi ngurus anak-suami, cocok deh buat anak cewe, ntar kita belajar bareng nanam, ngrangkai bunga ya, soale Ibu gak bisa samsek. Ganbatte kids!!
iya betul banget,noe..anak mungkin ngga bakalan jadi apa2 kalo kita 'paksa' jadi apa yang menurut kita bagus, tapi mereka ngga suka..
"Betapapun, mereka mau jadi apa saja, asal bisa berguna bagi orang lain, nggak ngganggu orang lain, mereka enjoy dgn dunianya, plus dibekali ImTaq"
setuju banget ! setiap orang kan punya kemampuan yg berbeda2 ya..
nice posting, noe ;)