Tuesday, September 26, 2006
Ramadhan 1427 H, ribuan mil dari BJ
Marhaban Ya Ramadhan ya Bank, maap lair batin.
Gimana buka puasa, sahur, tarawehnya?
Maafin dakyu nggih, nggak bisa nemenin, masakin (lhah emang dulu masakin?), dsb. Ibu yakin gak ada masalah buat Ayah, toh ini bukan yg pertama kita terpisah, gunakan ilmu kost dulu or saat ditinggal Ibu ke Cibalong atau saat 2 th pertama di Matsuyama.

Gimana ada nggak kiriman dari temen maya Ibu Mama Bila dan Mama Abiem-Buna?, ah coba jarak cuma sedepa dari mereka, pasti Ibu nggak perlu kuatir, sebab mereka apal betul bunyi salah satu Pasal UUD th berapa gitu : fakir miskin dan suami terlantar dipelihara oleh tetangga,...eit salah ya.....

Alhamdulillah, Mas Ilham sudah 2 hari puasa hingga bedug Maghrib, sahur, tarawih. Meski puasa, nggak ada keliatan lemesnya, maklumlah anak kita yg satu itu kek batere energizer, full energi. Subhanallah dengan semangat serta kesabarannya menunggu adzan maghrib tiba, tahu sendiri kan anak laki-laki kita biasa makan 4 x sehari (itupun masih nanyain intip...) hiperbol bgt yak, walau hari pertama beberapa kali nanyain berapa jam lagi sampai boleh buka. Susahnya, jam dinding di rumah nggak ada yg sama posisi jarumnya,.....

Ade Kiko Yah, cuma ikut sahur aja, bangun tidur udah bilang : onaka suitaa (perut lapar), nggak apa-apa ya Yah, Ade kan masih kecil, lagian anak itu, syukur sekali masih punya "rasa lapar" saking emohnya maem. Alhamdulillah, sholat, tarawih ikut berjamaah juga.

Semoga Allah SWT menerima ibadah anak-anak kita ya Yah. Disamping nggak tidur siang, saat-saat itu mereka isi dgn membaca buku ensiklopedia yg dibawa dr Jepang tea, kadang menyalin doa-doa dgn huruf arab ke buku tulis mereka meski terlihat susah sekali bagi mereka, kadang menggambar pokemon kesukaan mereka. Coba ingat saat kita seusia mereka, pasti saat siang kita sudah tak berdaya, hanya tiduran saja.

Bank, walau pedih (halah segitunyah...) banyak yg harus kita syukuri dgn kondisi berjauhan spt saat ini. Alhamdulillah, anak-anak tambah rajin sholat karena lingkungan yg mendukung, semakin bertambah hafalan juz amma & doa mereka. Masih spt dulu, saat masuk mobil, otomatis mereka berdoa dan diterusin ngaji, tentu saja tidak kalau naik angkot, suara mereka kalah sama pengamen angkot soalnya. Sehari-hari obrolan kami bertiga berkisar sorga-neraka, betapa kritisnya pertanyaan mereka, mulai dari Kiko yg tanya: kalau Allah bukan manusia, Dia sejenis apa, atau bagaimana Allah membuat sorga & neraka, belum Mas Ilham dengan pertanyaan yg lebih sulit lagi levelnya.

Ayah tahu, nggak perlu menjanjikan hadiah apapun pada Mas Ilham kalau bisa puasa sebulan penuh, pernah Ibu tanya dia malah bengong, nggak seperti jaman kecil kita yg mau puasa bersyarat. Akhirnya dia bilang, minta diperbolehkan minum sprite sepuasnya, ha ha,..kasiaan deh anak kita akibat Ibunya banyak aturan, minum spritenya kan "dijatah" sama kayak makan indomie.

Doain Ibu supaya bisa membimbing mereka ya Yah, biar Ibu tak ada bosan-bosanmya menjawab pertanyaan mereka dgn baik dan benar, give me support untuk mau belajar lagi agar nggak "oon" menjawab pertanyaan mereka. Agak menyesal juga, kenapa saat bersama, nggak kita kenalin ttg dienullah seriously kepada mereka, alasan kita sama-sama sibuk ya?. Ampuni kami Ya Allah, yg sempat melalaikan kewajiban kami pada amanah yg telah Kau berikan pada kami hanya karena alasan duniawi.

Terakhir Yah, walau rencana lebaran kita nggak bisa kumpul, kapanpun ada kesempatan cepetan pulang ya, anak-anak masih "kuciwa" karena Ibu salah ngasih info kalau Ayah mau pulang seminggu lagi. Take care ya Bank, jaga kondisi, jangan lupa jadwal periksa lab, istirahat yg cukup, perbanyak doa & ibadah, semoga Ramadhan ini penuh berkah buat kita.Amiin.

We miss U

posted by Noenoe @ Permalink 、11:39 AM   28 comments
Monday, September 18, 2006
Skull sampe tua
Mau cerita kegiatan Ibu setelah "dibalikin" BJ alias Bank Je alias BoJo alias Belahan Jiwa,...halah segitunyah.

Semenjak anak-anak masuk sekolah (9Agustus 2006) Ibu pun ikut sekolah juga karena pasti anak-anak bakal sulit berkomunikasi dgn teman-teman dan gurunya. Jadi tiap pagi kami naik mobil jemputan, berhubung rumah paling jauh, kami dijemput duluan jam 6 pagi dan diantar paling akhir jam 5.30 sore. Heboh juga dijemputan yg full anak-anak, jadi berasa SD lagi. Bahkan kata Aung Brebes saat hari pertama masuk sekolah, blio ngenalin ke sopir jemputan ini kelas 1 nunjuk Kiko, ini kelas 3 nunjuk ke mas Ilham dan ini kelas 6 nunjuk Ibu, aduh Ung, masih pentes apa pake seragam?

Lucu saat anak-anak pertama sekolah, mereka cuma bisa ngomong sepatah kata untuk mengekspresikan suasana hatinya, seperti saat pertama ikut sholat Jumat di mesjid dekat sekolah tiba-tiba dia menjatuhkan badannya dilantai sambil bilang: panas, mati, maksudnya panas, cape, sekarang alhamdulillah sudah banyak perbendaharaan kata-katanya. atrus pernah pulang kull tiba-tiba dia ngomong; Pak guru geuleuh, ...gubrakkks siapa yg ngajarin Nang, ternyata dia ikutan temen-temennya.

Untuk kiko, karena pelajaran kelas 1 masih basic sekali sepertinya nggak sulit buat dia mengikuti pelajaran, tapi buat Mas Ilham keknya susah banget, cuma anak itu agak PD, cuek aja kalau dia dapat tugas menjawab pertanyaan, dia cuma nulis soalnya lagi di buku, itu juga butuh waktu lama.

Malam hari setelah selesai mandi, sholat, maem Ibu ulangi lagi materi pelajaran di sekolah dgn bahasa Jepang yang Ibu bisa, sebagiannya lagi gak mudheng bhs jepangnya,...maafkan Ibumu yg DDR (daya dong rendah) ini ya Nang. Untuk menerangkan dikotil, monokotil, malam-malam Ibu nyari kacang-kacangan di kulkas, ini dikotil yg bisa dibelah 2 sambil nyuruh Mas Ilham membelah biji kacang panjang, ini jagung termasuk monokotil karena bijinya nggak bisa dibelah, dsb, wis bener-bener perjuangan dan doa deh ngajari Mas Ilham. Untuk Sempoa, karena Mas Ilham sudah ketinggalan jauh dari temen-temennya, oleh gurunya Ibu dulu yg dikursusin, baru sesudahnya Ibu ngajari Mas Ilham pake bhs campuran, alhamdulillah meski baru 1 bln lebih materi sempoa Mas Ilham hampir nyamain temen-temennya, malah Kiko lebih duluan dibanding teman-temannya,...ibunya kerajinan sih.

Minggu ini lagi diadakan UTS di skull mereka, jadi Ibu ya ikutan ulangan juga, belajar lagi materi dari awal sampai bahan ulangan, saat Mas Ilham ulangan Ibu duduk disampingnya, nerjemahin soal ke dalam bahasa yg bisa dimengerti Mas Ilham. Untuk sempoa sih Ibu nggak perlu mendampingi wong cuma angka-angka, matematika cuma soal cerita yg mesti Ibu terjemahin, alhamdulillah dapat nilai 100, cuma pelajaran lainnya spt Bhs Indonesia, PAI, PKPS jeblok soalnya dia bilang nggak suka, mumet kali ya memahami pelajaran tsb, kalau sains sih masih mending dia suka, nah pagi tadi kebetulan Bhs Sunda & Arab, untuk Bhs sunda, gak cuma Mas Ilham yg puyeng mboknya juga pecas ndahe, lha suruh nulis pupuh balakbak & kinanti, ha ha matur nuwun

Yah karena Ibu mesti skull lagi itulah jadi jarang ngorbit, apalagi sepulang sekolah anak-anak ikutan siap di depan kompie untuk berchatt ria dgn Ayah, senengnya anak-anak bisa liat Ayahnya, ngobrol, dsb, so yang biasanya Ayah nelpon ke Bogor kek minum obat alias 3x sehari skg paling sehari sekali, jadi ngirit biaya telpon ya Yah.

Pengin upload foto kok error terus yah?
posted by Noenoe @ Permalink 、2:51 PM   34 comments
Monday, September 11, 2006
Buat Mas Ilham....
Hari ini, 9 th lalu kau terlahir Nak, 4.1 kg, panjang 51 cm, bayi jumbo kata dokter perawat yg menolong Ibu. Bayimu putih, jelas montok, tapi kok sekarang item & langsing gitu ya, ndak pa apa deh yg penting sehat.

Jujur, ndak susah membesarkanmu, sejak kecil maem apa aja doyan, sama siapa aja nempel. Anak prihatin kalau Ibu boleh bilang. Umur 50 hr, saat Ibu mesti ngantor lagi sementara Teteh yg saat itu harus menemanimu kena herpes, terpaksa kau Ibu titipkan ke Budhe Bagyo, tetangga kita yg super duper baiknya, sampe akhirnya Ibu ketagihan nitipin kau ke beliau kalau Ibu & Ayah ada keperluan mendadak di malam hari (Teteh nggak nginep).

Bulan demi bulan, kau makin lucu, menggemaskan, jarang terdengar suara tangismu, malah tawamu yg terdengar saat Glenn menyanyikan "cukup sudah batas waktu, .." nggak tahu, video klipnya kan nyorot muka dia, kau kira dia mengajakmu bercanda, ah lutuna dirimu, Nak.

Belum genap 1 th kita mesti berpisah dgn Ayah, kita terpaksa meninggalkan Ayah, bukan, bukan karena Ibu "pundung" tapi karena Ibu dapat tugas baru di tempat lain yg jauhnya ratusan km dari Bogor. Sempat pesimis melihat daerah baru yg mesti kita tempati tanpa Ayah, gimana nggak, maghrib sudah nggak ada kendaraan umum, konon kalau musim kemarau nggak ada air, dsb. Alhamdulillah, kita bisa survive ya Nak, kita mesti berterima kasih pada Teteh yg bersedia kita ajak dari Bogor ke Cibalong, Tasikmalaya.(Ayo kita lacak lagi si Teteh mumpung dah balik ke Bogor lagi)

Belum genap 2.5 th, adikmu lahir, saat itu pula, 2 jam setelah Ade lahir Ayah mesti berangkat ke Jepang. Pasti berat buatmu ya Nak, saat kamu butuh perhatian lebih karena perhatian Ibu terbagi dgn lahirnya Ade, Ayah juga meninggalkan kita (balas dendam ya Yah?). Alhamdulillah, kau anak yg kuat Nak, kau bisa tetep ceria, bebas bermain dgn tetangga, mulai yg usia sebaya sampai dgn petugas kecamatan, telkom, koramil. Kau tahu Nak, Ibu tak pernah khawatir kau bakal merasa lapar, sebab walau masih kecil (sekitar 3 th) kau bisa pesan sendiri nasi timbel & ati burih di warung Wak Erah sebelah rumah kita, tinggal Ibu yg kalo sore mbayar tagihannya, ha ha ha, pinter kau Nak!. Saking terkenalnya dirimu, semua orang dari yg usia sebaya sampai nenek-nenek semua memanggilmu; Mas, ya, kita orang jawa satu-satunya di tanah sunda, tp bhs sundamu, dari yg alus sampe Si.....sempat terbawa ke Brebes saat Ibu mengakhiri tugas.

Umur 4 th, Ayah menjemput kita ke jepang, saat itu baru musim dingin, betapa senangnya kau melihat salju turun pertama kali, ndeso ya Nang. Seminggu kemudian kau mulai sekolah. Banyak pertanyaan berbau setengah protes kau ungkapkan pada kami, kenapa kulitku beda dgn teman yg lain, kenapa teman-teman boleh makan daging babi, kenapa sebelum makan & tidur Sensei & teman-teman nggak baca doa, dsb. Tahukah Nak, kadang Ibu perlu waktu untuk menjawab semua pertanyaanmu, sebab kadang kau tak puas dgn jawaban Ibu yg asal-asalan, maafkan Ibu yg sempat "menyepelekan"dirimu.

Saat kau masuk SD, betapa bangganya Ibu melihat kau memakai seragam dan tak canggung berada ditengah teman Jepangmu. Kelas 2 SD, kau jadi ketua kelas, sejarah ya Nak, orang asing bisa jadi ketua kelas di negri orang, Kami bangga padamu. Ibu tahu, kau yg paling berat meninggalkan jepang saking banyaknya teman-temanmu, tempat-tempat yg mengasyikkan buatmu, acara-acara favoritmu di TV, dsb. Kenapa kita mesti pulang ke Indonesia, karena uang kita banyak disana, begitu tanyamu, bukan Nak, kita bukan org jepang, kita mesti pulang, di negri kita, ada yg lebih berharga ketimbang uang, saudara, ya kita banyak sekali saudara, mereka semua merindukan kita, itu jawaban yg Ibu berikan, hingga sesampainya di Indonesia tiap kali kita berjumpa seseorang kau bertanya, apa mereka saudara, yg pada akhirnya kau bilang: kepala pusing menghafal & menghitung jumlah saudara kita, ha ha ha.

Saat ini kita sudah tinggal di Indonesia lagi. Alhamdulillah Nak, masih ada "warisan" pola hidup Jepang pada dirimu, disiplin waktu, nggak gampang menyerah, dsb, semoga tak luntur dimakan waktu, insya allah itu akan memperkokoh pribadimu.Amin.

Hari ini kau ulang tahun ke 9, selamat ultah Nak, banyak doa yg Ibu panjatkan. Tak ada perayaan, seperti kebiasaan kita, toh kau juga cuma punya 1 keinginan yg amat sederhana, karena di hari-hari biasa Ibu hanya membolehkan makan indomie goreng 1 minggu sekali, di hari spesialmu kamu cuma minta dibikinin indomie goreng 3 kali dalam sehari, wah gampang Nak, cuma Ibu nggak akan mengabulkannya, kasihan perutmu, mending Ibu bikinin aburi salmon (sushi ikan salmon) aja ya. Ayah belum bisa nelpon kali ya, dari tgl 3-14 Sept ini Ayah pergi ke 3 kota: Akita-Ciba-Tokyo, tapi kiriman Ayah Cooking burner untuk mbakar ikan salmonnya udah nyampe, jangan lupa bilang terimakasih kalo Ayah nelpon.

Udah dulu ya nak, bukannya Ibu udah cape, kasihan kamu bacanya, wong baca tulisan : SEPTEMBER di kalender aja susahnya setengah mati, makanya giat belajar ya Nak!
posted by Noenoe @ Permalink 、12:40 PM   33 comments
about me
Istri Bank Je, Ibu Ilham & Kiko, suka baca, suka ngobrol alias criwis, suka sok sibuk, pengin bisa masak.
Udah Lewat
Archives
Links
Republika
Nova
Dapur Bunda
DBRP
IMB
sutbok

Free shoutbox @ ShoutMix
Designed-By

Visit Me Klik It
Member of

Indonesian Muslim Blogger
Credite
15n41n1