Friday, June 23, 2006
Musim sangkambi
Musim apa sekarang di Indonesia, musim hujan, mangga, or lainnya?
Musim panas di jepang saat ini, dan bagi kami di Matsuyama, musim sangkambi juga, musimnya kunjungan ortu ke sekolah anak-anak. Bagaimana tidak dalam waktu seminggu tercatat 3 x kami mengunjungi, melihat kegiatan belajar anak-anak di sekolah.Tgl 15 kemarin, dalam waktu yg bersamaan ada program kunjungan sekolah di TK Kiko-chan dan SD Ilham-kun, so akhirnya di bagi, Ibu ke TK Yagumo, Ayah ke SD Soga, untuk hari itu kamera dibawa Ibu so sangkambi di SD Soga bakal nggak ada fotonya.

Di TK Yagumo, kelas Zoo (gajah), kami bersama-sama menghias pigura foto anak, kami duduk 1 meja dgn anak& ortu lain, disediakan gunting, lem, kertas warna warni. Anak-anak bebas membuat sesuatu yg dinginkan, mau bikin bunga, binatang, dsb. Kasihan juga melihat salah satu teman Kiko-chan Ibunya belum datang, tapi anaknya cukup berani, coba kalau Kiko-chan,...wah bakal mBREBES mili deh,....selesai menghias, hasil karya anak-anak dipasang didinding.



Selesai menghias pigura, giliran Tomoko Sensei mengajari anak mencampur bermacam-macam warna, simulasinya pake air berwarna merah, biru, kuning, hijau, yg diasumsikan jus apel, soda, pisang, melon terus dari campuran jus itu bisa berubah warna dan jadi jus baru, cukup kreatif ya, jadi anak-anak bisa lihat langsung perubahan warna yg dicampur-campur. Setelah itu kami nyanyi, nari dan bermain bersama, menyenangkan juga melihat bagaimana anak-anak diasuh oleh guru-gurunya dari pagi sampai sore, sabar banget, dibanding Ibu yg sedikit anak bikin ulah aja langsung sok jadi komandan bertampang sangar dan suara melengking.

Kemarin, tgl 20, ada sangkambi juga di SD Soga, temanya "lebih dekat dgn Indonesia", kami jadi host critanya, Alahmdulillah 2 bulan sebelumnya sudah ada pemberitahuan ttg itu, Ibu diminta mengenalkan masakan Indonesia yg gampang, meriah. Berhubung sebenarnya Ibu gak pinter masak sama sekali, saat itu juga langsung Ibu kontak Mommy Atli, gimana bikin nasi goreng tanpa kecap Indonesia, maklum org jepang kan cuma kenal soyu (kecap asin jpg), penginnya sih biar setelah diajari masak mereka bisa bikin nasi goreng itu. Selain nasi goreng kami bikin juga pisang molen.

Jadi ngiri deh, disini SD punya "lab" masak, bersih, fasilitas komplit, so meski dijatah waktu 2 jam untuk bikin nasi goreng dan molen sebanyak 170 porsi, akhirnya selesai juga tepat waktu, tentu saja yg mbantu masak total 25 ibu-ibu. Gimana hebohnya,.....nasi goreng dibikin 23 x, jadi 12 kompor nyala, sebentar-sebentar ada yg manggil Ibu: "Okaasan, ajimi" (Bu, dicicipi), belum lagi ada yg ngasih garamnya ragu-ragu,.....duh kena tipu semua, lha wong Ibu juga gak pinter masak kok.

Bikin molen juga gitu, saking higienisnya, sebab masak dalam jumlah besar, ngadoni molen pake sarung tangan plastik ya nggak bisa ngrasain udah pas ato ndaknya, alhamdulillah walau yg ngadoni banyak orang, saat digoreng pisangnya nggak pada berontak.


Jam 2 siang, kami semua siap berkumpul di Aula, ternyata semua anak
kelas 3 (gabungan 3 kelas) sudah duduk rapi didampingi bapak/ibunya, makanan pun siap dibagi sambil mendengarkan selayang pandang ttg Indonesia, ada juga kuis ttg luas wilayah Indonesia berapa kali lipat jepang, jumlah penduduk msg-msg negara, bencana gempa, dsb. Anak-anak pun terlihat antusias mendengarkan penjelasan Ayah.

Selesai makanan habis disantap, kembali kami mengenalkan negara Indonesia, seperti kata-kata yg gampang diucapkan, spt terimakasih, selamat siang, selamat tidur, maaf dan padanan kata jepangnya. setelah itu permainan anak-anak di Indonesia, kami memperkenalkan mainan ular-ularan, nggak nyangka ibu/bapak pun turut asyik bermain juga.


Ternyata, acara sangkambi kali ini juga sekaligus perpisahan buat Ilham-kun yg akan segera plg ke Indonesia, sebab mulai tgl 7 Juli sudah masuk liburan musim panas, salah seorang temannya dari kelas 3.2 membacakan pidato perpisahan, katanya, meski hanya berjumpa selama 3 tahun 3 bulan, merasa sangat berkesan, apalagi bisa mengenal Indonesia mulai dari masakan, permainan, dsb.

Alhamdulillah, acara selesai jam 3.30 sore, cape, tapi amat berkesan. Thanks buat Mommy Atli, Mbak Erni, Mbak Nana & Pak Azis, juga Ibu-ibu PTA SD Soga yg telah membantu terselenggaranya acara ini. Buat Ilham-kun, semoga jadi kenangan indah buatmu kelak.
posted by Noenoe @ Permalink 、10:28 AM   26 comments
Friday, June 16, 2006
Ibu, jagalah hatimu
"Seorang ibu membunuh 3 anak kandungnya", dan beberapa judul yg isinya sama Ibu baca dibeberapa media di tanah air kita. Di Jepang sendiri lagi senter diberitakan seorang ibu membunuh bocah kecil tetangganya, juga diduga sebelumnya membunuh anak kandungnya. Ternyata nggak beda, di negara yg konon maju dan negara yg konon (lagi) nggak maju-maju.

Ada apa dengan kalian Mom?
Kesulitan ekonomi, seperti ulasan beberapa media hari ini, nggak ada komunikasi dgn suami, or keimanan yg dimiliki?
Pada kasus yg di jepang, tersangka adalah single mother, cerai sejak korban Ayaka-chan (9 th) berumur 6 bln, sejak itu dia banting tulang sendiri, hutang banyak, dsb. Pada kasus Ny AKS lebih banyak versi, yg terbaca di beberapa media hari ini, karena si Ibu takut masa depan anak-anak tak terjamin/tak bisa bahagia dgn kondisi yg dihadapi.

Bu, siapa yg menjamin rizki makhluk selain Allah SWT?
Nggak bisa berkata-kata deh, menyalahkan 100% wong ya nggak ngerti gimana cerita sebenarnya, mo membenarkan juga nggak sbab bagaimanapun seorang ibu seharusnya jadi penjamin keselamatan anak-anaknya di garda terdepan, makanya Ibu merasa ndak terima kalo Ayah memarahi anak-anak apalagi bila sampai menggunakan kekuatan fisik, subyektif banget sih alasannya, lha Ibu yg ngidam sampe hiperemesis, hamil 9 bulan, melahirkan,...he he kek gak ikhlas gitu.

Kenapa ya semakin banyak kasus kriminal yg dilakukan oleh wanita?
dari sini, disebutkan bahwa para wanita lebih rawan diganggu syetan, ada 3 saat dimana kita para wanita gampang diganggu:

1. saat tengah malam
Pada suatu malam, Rasulullah SAW menyampaikan pesan khusus kepada seorang perempuan. Ia adalah Aisyah, istrinya sendiri. Aisyah r.a menuturkan, "pada suatu malam ketika Rasulullah SAW melihat bulan, beliau berpesan,"Wahai Aisyah!berlindunglah kepada Allah SWT dari kejahatan (malam) karena inilah yang disebut dengan ghasiqin idza waqab." (HR. Tirmidzi dan dinyatakan hadits hasan shahih).
Malam yang gelap meyimpan banyak misteri, waktu yang kodusif untuk orang-orang yang berniat jahat. Merampok, mencuri, membunuh, membakar rumah atau tindakan criminal lainnya.

2. saat haid/nifas
Ibu akui, kalau lagi "prei" rasanya free sekali, bangun bisa siangan, nggak liat jadwal sholat, dsb, saat-saat itu sebenarnya saat yg tepat bagi syetan merasuki jiwa kita.
Untuk itulah sekalipun dalam keadaan haid atau nifas, tetaplah berdzikir pagi dan sore, membaca do'a-do'a harian saat memulai aktivitas, mendengarkan tilawah.

3. saat menghadapi cobaan
Cobaan akan selalu datang dan menghampiri sebagai suatu ketetapan Allah SWT bagi makhlukNya, baik perempuan atau laki-laki. Maka janganlah jadikan cobaan sebagai alasan berbuat dosa atau melakukan hal-hal yang haram.Jangan selalu menuruti hawa nafsu dan larut dalam kesedihan yang berkepanjangan. Akhirnya ibadah menjadi tidak khusu' , sering melamun, termenung. Kondisi inilah yang disukai oleh syetan, karena dia akan mudah mencari sasaran. Bersabarlah menghadapi musibah, bersyukurlah saat menerima anugrah. Agar Allah senantiasa mengampuni dan melindungi kita dari gangguan syetan.

Dan jangan lupa, terkadang tanpa disadari kita sbg orang tua melakukan kejahatan yg sifatnya tersembunyi, memaksa anak ikut les ini, itu, dsb, biarkan anak melakukan hal yg mereka suka, sbg ortu sudah seharusnya kita membimbing mereka sesuai perintah agama, bukan sekehendak hati kita.

btw, sekalian untuk introspeksi diri, semoga tak kan ada lagi Ny AKS lain di dunia ini. Amin
posted by Noenoe @ Permalink 、12:42 PM   17 comments
Wednesday, June 14, 2006
Blog AMKM
Masih ingat jaman dulu di radio ada acara AMKM, singkatan Anda Meminta Kami Memutar, ttg siaran radio yg memutar lagu permintaan pendengar. Nggak tahu nih, kali lama-lama blog ini bisa jadi blog AMKM, Anda Memberi pe er Kami Mengerjakan,.....halah ge er banget. Iya nih, berawal dari estafet isi tas, benda kesayangan jadul, serba 4, dan yg terakhir serba 6,....lumayan benjol juga, untung hasil rontgen kepala ndak terjadi retak or pecas ndahe,...he he he.

Meski agak "mrempul" (memar, bhs jawa), ternyata asyik juga melihat-lihat isi tas orang lain,..ketauan kalo tas Ibu paling garing plus paling aneh: ada tutup botolnya, jadi agak malu ketauan benda kesayangan jadul ternyata empeng, he he ternyata mbak Putri & si cantik Bilah fans empeng juga, dan ternyata empeng itu benda kesayangan yg tak lapuk dimakan jaman, lha dari daku yg terlahir 35 th yl sampe si neng Naila yg masih batita ngefans juga,....beladiri.com critanya. Juga dari cerita serba 4, ternyata daku sama Mona punya hobi makan sushi, Mrs 52000 ternyata pernah baito metik daun oba & jualan balon, sementara pengalaman kerja Ibu sendiri minim banget nggak jauh dari seputar dada & maaf : pantat,....maksudnya meriksa & nyuntik orang, yah itulah rupa-rupa garapan pe er orang-orang, lumayan buat hiburan.

PR terakhir ttg 6 hal yg membuat bahagia & 6 yg membuat sedih hati,...nggak tahu kenapa cuma 6,....kali pemilik ide pertamanya cuma punya masing-masing 6 (?), sementara Ibu punya banyak hal yg membuat bahagia, dan hanya punya 1 hal yg membuat berduka.

Oke, terlalu panjang preambulenya, *maklummantanpenjualobat*
Hanya 1 kejadian terburuk dalam kehidupan, dan rasanya nggak akan diceritakan, alhamdulillah, berkat kejadian itu Ibu yg tadinya aleman, nggak mandiri, bisa tampil beda: berani, penuh percaya diri, dsb. Sungguh, bagi Ibu itu yg terburuk sebab dgn yakin, nggak akan ada lagi hal yg lebih buruk yg akan kita alami setelah merasakan kejadian TERBURUK. Walau anak sakit, Ibu berusaha mengambil hikmahnya, kalau anak sakit kami bisa bersama di rumah, bisa nemenin Ayah makan siang di rumah, dsb.

Alhamdulillah, banyak sekali peristiwa yg membuat Ibu bahagia, beberapa diantaranya;
1. Saat ortu merestui Ibu memakai jilbab sekitar th 1990, walaupun nggak melarang keras, tapi kekhawatiran beliau membuat Ibu merasa nggak enak, alhamdulillah setelah itu malah beliau bersibuk ria beliin bahan baju untuk jilbab, kerudung, dsb.
2. Saat diterima di fakultas pilihan ortu, meski sebenarnya Ibu punya pilihan lain, melihat ortu kegirangan Ibu berhasil diterima di universitas negri, maklum 2 kakak sekolah di luar negri (swasta maksudnya), saat bisa lulus tepat waktu, diwisuda, keliatan sekali kalau blio seneng.
3. Saat melihat Ilham/Kiko senang Ibu bisa datang diacara sekolahnya, bahagia gitu liat wajah-wajah gembira soalnya jarang Ibu bisa datang, biasanya itu tugas Ayah.
4. Sekarang hati sedang berbunga-bunga, Kiko-chan, tanpa disuruh-suruh minta diajarin sholat, ngaji, jadi kalau lagi pergi, di mobil ndengerin anak-anak menghafal ngaji sambil sesekali mbetulin bacaannya.

Itulah beberapa kebahagiaan yg pernah dirasakan,.....kalo disebut smuanyah bisa-bisa nggak selesai-selesai dan bakal dicap murid bandel, ya nggak bu Guru Gege & bu Guru Irma?
posted by Noenoe @ Permalink 、10:45 AM   15 comments
Monday, June 12, 2006
Gempa di Jepang
Hari ini, jam 05.01 pagi, Ibu barusan terlelap saat kantuk datang di pertandingan Portugal-Angola, tiba-tiba tempat tidur serasa berguncang, lampu juga bergoyang, anak-anak terbangun, cukup lama kami rasakan itu sambil mencoba menebak: gempa,...Allahu Akbar, sementara anak-anak terlihat ketakutan, Ibu berusaha menerapkan protap gempa, berlindung dibawah tempat tidur tapi Alhamdulillah, Ayah berhasil menenangkan kami, tak lama, nggak sampai 1 menit berhenti juga.

Langsung Ayah menyalakan TV lagi, bener, tak sampai 1 menit menunggu muncul siaran resmi dari NHK, lengkap dgn informasi pusat gempa, ternyata di Oita, dekat dgn Ehime, plus kekuatan gempa di masing-masing tempat juga info tak kan terjadi bahaya Tsunami. Ternyata di matsuyama, tempat kami tinggal, gempa dgn kekuatan M 4, sementara di Oitanya sendiri M 6.1.

Ya Allah, belum lama berita gempa di tanah air yg telah memakan banyak korban, kini terjadi gempa lagi. Terbayang dalam ingatan, bagaimana saudara-saudara kita yg mengalami musibah. Tak berapa lama kami melihat di TV, bagaimana kekuatan gempa pagi tadi "menggoyang" Matsuyama, Oita, Hiroshima, dsb. Alhamdulillah tak ada korban meninggal, hanya 2 orang menderita luka ringan

Selama kami tinggal di Matsuyama, beberapa kejadian gempa pernah kami rasakan, tapi yg terbesar ya yg tadi pagi. Dan tiap kali ada gempa dimanapun di daerah Jepang, tak lama kemudian muncul info ttg gempa di running text TV, ttg kekuatannya, daerah mana pusatnya, dsb. Mungkin hal itu belum dilakukan oleh pemerintah kita, hingga saat kejadian gempa Jogja, kami lihat di TV org-org berlarian karena ada issue tsunami, dsb.

Belajar dari negara jepang dalam menghadapi bencana ini, pendidikan menghadapi berbagai macam bencana dimulai sejak anak anak di taman kanak kanak. Sejak kecil Kiko-chan sudah dilatih menyelamatkan diri dari bahaya gempa or kebakaran, mulai dari bunyi tong tong tong sbg tanda bahaya (kepala sekolahnya menggunakan frypan yg dipukul sendok saat simulasi), dimana harusnya mereka berlindung , bagaimana berbaris tanpa panik saat menyelematkan diri dsb, beberapa petunjuk saat gempa itu diantaranya:
1. Berlindung dibawah meja adalah yang paling aman disaat terjadinya gempa dan tidak perlu keluar dari rumah, karena bahaya lebih besar.
2. Kalau sedang memasak, matikan kompor dan peralatan listrik.
3. Selalu nyalakan berita radio untuk mendengarkan informasi akurat tentang gempa yang terjadi saat itu.
4. Jangan lupa memakai sendal atau sepatu, supaya tidak luka karena pecahan kaca.
5. Kalau gempa sudah berlalu tapi masih was was dengan gempa susulan, pergi ketempat yang lapang, hal ini akan lebih aman dibandingkan tetap tinggal dirumah jika anda khawatir dengan rumah anda runtuh.

Tentu saja protap penyelamatan diri dari bahaya gempa didukung oleh infrastruktur yg ada, spt konstruksi bangunan yg tahan gempa, disediakannya fasilitas umum untuk berlindung sementara (disini SD, SMP, SMA punya aula yg luas, disamping untuk kegiatan sekolah juga sbg tempat berlindung).

Disamping itu diterbitkannya buku yang menjadi best seller di jepang tahun lalu yaitu buku petunjuk menghadapi gempa bumi. Buku ini meliputi cara penyelamatan, survive setelah gempa (misalnya dalam 3 hari hidup tanpa air, gas, listrik, telekomunikasi) dan peta peta yang memberikan petunjuk daerah yang menjadi safety zone, ada juga peralatan multifungsional yang juga laku keras, misalnya satu alat yang dilengkapi radio, lampu, alarm, pengisi batere dsb, bahkan ada beberapa toko kombini (toko yang buka 24 jam) bersedia menjadi ujung tombak pertama dalam memberikan layanan masyarakat dalam keadaan darurat, disamping itu telkomnya jepang pun memberikan layanan pesan kepada keluarga yang bisa akses lewat telpon umum yang bisa memberikan informasi kalau dirinya selamat dsb.

Ayo dong penulis blogfam rame-rame menulis buku ttg P3K disaat ada gempa atau kebakaran, or semoga saja pemerintah memasukkan pengetahuan ttg bencana alam kedalam kurikulum sekolah dasar sampai SMA (walau pas latihan, ya...dalam hati pasti agak berguman; tahu deh...ngapain sih diulang ulang) terlepas bencana alam adalah kehendak Allah swt, akan lebih baik jika dari dini kita menyiapkan diri dari bencana tsb, demikian juga pemahaman agama yang lebih dalam supaya tidak menjadi stress akibat bencana, belajar seperti yang terjadi pada korban gempa Kobe yang banyak mengalami trauma kepanjangan akibat bencana yang terjadi lebih dari 10 th yang lalu.

Ngomong ngomong, pada waktu Ibu tinggal di daerah selatan Tasikmalaya, masih banyak rumah desa yang memakai konstruksi tahan gempa, yaitu bentuknya seperti rumah panggung, dimana bagian bawahnya ada beberapa batu yang menjadi penopang konstruksi utama rumah tsb, iseng saya tanya ttg konstruksi rumah spt itu, ternyata pada saat terjadi gempa besar (lupa thnya sekitar 70-80-an ), Puskesmas Cibalong runtuh total, rumah-rumah yang berkonstruksi spt itu lebih banyak selamatnya dibandingkan dengan pondasi yang ditanam dalam tanah.

Btw, semoga beberapa kejadian alam membuat kita berintrospeksi dan memperbaiki diri, betapapun, kita bukan apa-apa, hanya seorang hamba.
posted by Noenoe @ Permalink 、2:18 PM   11 comments
Friday, June 09, 2006
PR
Dapat lemparan estafet dari ibunya Zidan ttg benda kesayangan jaman dulu.

Jaman kecil dulu, Ibu suka pake empengan/penthilan,...yg Ibu sebut "danthing", nggak tahu kenapa, pokoknya cinta banget, belum ganti kalau belum pada dedel dhuwel digigit-gigit. Yang pernah kecanduan juga, rasanya ndak enak tho kalo empengan baru, anyep. Hobi ndanthing itu berlangsung sampe kls 1 SD, jadi kalo pas istirahat kepala nyumput di tas sambil ngempeng. Sebenernya sudah sejak balita ortu udah nyuruh nglepas, dgn berbagai cara, yg dibuang ke tempat sampah, digunting ujungnya jadi bolong gede banget, diolesin pake rheumason, sampai dituker uang kalo mau melepas danthing,...he he he saat itu walau masih kecil udah agak jalan juga otak,..uangnya ya buat beli danthing baru.

Pernah suatu malem nggak tahu kenapa si danthing ilang, jelas pucet dan ndak bisa tidur,..oleh Ibu disuruh beli sendiri yg baru,..nah warung satu-satunya deket rumah itu kebetulan yg punya org arab,...Ibu kecil kesana sendiri sambil bilang : rab, tuku danthing rab (dgn logat Brebes-Tegal yg ngapak-ngapak),....si mamah arabnya nggak ngerti apa itu danthing, sampe hampir 1 jam nggak plg, akhirnya Ibu nyusul sambil njelasin kalo danthing ya empengan itu. Nggak tahu gimana caranya bisa lepas nyandu,..yg jelas nggak usah masuk pesantren Abah Anom or RSKO.

akibat kelamaan ngempeng itu maka gigi Ibu agak-agak gimanaaaaa gitu,.. Goofy ,...makanya nggak pede terpampang di blog, saat punya anak dgn tekad baja & semangat 45 nggak akan deh anak-anak dikasih empengan, mengingat akibatnya dirasa sampe sekarang,..herannya walau tanpa empengan kenapa gigi Kiko-chan kek Mandra juga ya,.....tersangkanya adalah Thinking

Saat SD Ibu mulai seneng dgn kucing, makanya kami punya kucing piaraan, banyak lah ada yg namanya Pusy (nama wajib buat kucing?), Cusy, Gopek, dsb,....yg paling berkesan yg namanya Icha, kucing piaraan saat SMA, gara-gara ngefans sama Marissa Haque jadi deh walau si Icha pejantan tangguh diberi nama Icha. Si Icha ini walau jantan tapi takut berkelahi, kalau ada si Mandung, kucing tetangga lewat langsung deh dia gemeteran sembunyi di balik korden,....lha kok dibilang pejantan tangguh?...suatu hari ada tetangga yg komplen katanya kucingnya dihamilin Icha,....jadi deh Ibu kecil aja belum nikah udah besanan ama tetangga. Nasib tragis, si Icha mati ketabrak kereta,...kebetulan rumah Ibu di Lonly tuh depan jalan raya jakarta-Surabaya, belakang jalan KA,....bising pisan.

Suka duka merawat Icha cs ya....kalau ada piring/gelas pecah langsung deh Ibu dgn suara menggelegar bilang: Nunu.....tuh beresin pecahannya kalau nggak dibuang kucingnya,...or kalo ada muntahan kucing di kursi or karpet pastilah Ibu kecil yg disuruh mbersihin,..jadi deh nasib Ibu kecil biar bungsu tapi kek diasuh Ibu tiri, Crying 1 ..demi kucing!

Setelah Icha tewas, Ibu gak piara kucing lagi,..apalagi dinasehati akan bahaya toxoplasma segala, so sekitar Juni th 1989 Bapak mbeliin burung jalak uren, belinya di Pasar burung Tegal (haloo mbak esti,..masih ingat sebagai RRT?). Belinya pas hari Minggu, mbonceng vespa Bapak,...ditungguin dari pagi sampe sore sampe ketauan bener si jalak bisa bunyi,...waktu itu masih kecil harganya Rp 30.000. sampe rumah dibeliin kandang baru, di kasih nama si Jalu,...dari kata jalak, juga saat itu nge-fans sama serial di harian Suara karya yg jagoan Betawi bernama si Jalu, musuhnya namanya Mat Somplak,...ada yg inget?.

Ibu kecil yg bertugas ngasih makan/minum dan bersiin kandang tiap minggu, pernah si Jalu kabur dan dgn sayembara berhadiah Rp 10.000, akhirnya si Jalu berhasil ngandang lagi. Seiring berjalannya waktu, si Jalu makin pinter beraksi,...Ibu kecil yg ngajari,...Jalu garudanya gimana: nanti si Jalu dgn gagahnya mengembangkan sayapnya mirip burung garuda,...bangga banget setiap tamunya Bapak pasti diceritain ttg aksi garuda si Jalu.

Th 1990, saat mulai kuliah di Smg, si jalu diasuh oleh Bapak, kadang sebulan sekali ketemu, kadang 6 bulan sekali,...jarak Brebes - Smg sekitar 5 jam, plg kalau butuh uang, kadang ortu yg nengok mengingat sibuknya perkuliahan. Hingga saat kuliah hampir selesai, saat pulang Ibu gak menemukan si Jalu, saat nanya Bapak, dgn sorot mata meragukan pake preambule Bapak bilang: nggak apa-apa ya, dulu kan belinya Rp 30.000, kemarin ada yg naksir, dgn kandangnya dibeli Rp 150.000,...tapi kan si Jalu dah pinter macem-macem, dan kita kan bukan pedagang burung,..kalo gitu fifty fifty dong uangnya kata Ibu,...eh ditagih fifty fifty Bapak genti cerita,...katanya si Jalu tewas dimakan kucing,..wah harus diusut nih mana yg bener. ternyata setelah diinvestigasi kata org -org rumah emang si Jalu kedapatan mati diterkam kucing,....lha kenapa ngarang ada yg beli,....kata Bapak sih supaya Ibu nggak shock . Ooooooh, gitu tho critanya.

Alhamdulillah anak-anak nggak ada yg punya benda kesayangan sampe sekarang,..pernah sih piara marmut di apartemen, namanya Uwik chan,..soalnya kalo laper bunyi uwik uwiiik uwiiiiiiik.

Sekalian nggarap pe-er dari Bundanya Anne..udah ya jgn kirimin aku pe-er lagih,...dah benjol kanan kiri nih:

4 Job's You've Ever had
nggak sampe 4, pertama di SMU Plus BBS Bogor, seminggu 3 x jaga UKS, trus 1998-2001 di Pkm Cibalong, Tasikmalaya, setelah ikut suami jadi Ibu rumah tangga yg nyambi macem-macem, ya nge-net, nguli,...lengkap deh

4 Place
total lebih dari 4 tempat, lahir sampe TK di Pemalang, SD-SMA di Brebes, kuliah di Semarang, nikah ikut suami di Bogor, trus pisah ranjang ke Tasikmalaya, rujuk lagi di Matsuyama

4 Movies
ternyata cuman ada 2, paling nonton di TV, jarang banget ke Bioskop, terakhir ya pas lulus SMA
1. Cut Nyak Dhien (nonton sekeluarga)
2. Sylmido (di TV Jpg, ttg perang Korsel-Korut)

4 TV Shows
acara TV favorite selama di Jepang
1. Knight scoop
2. Siaran langsung Pro Baseball, terutama kalau yg tanding jagoan Hanshin vs Giants, musuh bebuyutan soalnya
3. The God of Entertainment (acara lawakan , buat mengasah bakat bow..)
4. Drama mistery Jpg (TV apa aja yg ada acara pembunuhan plus detektifnya..seru gitu)

4 Fav Foods
1. Rujak (rujak buah or semacam gado-gado, pecel..)
2. Sushi,...mumpung masih di Jepang
3. sementara masih disini, banyak banget yg dipenginin..

4 Website
1. Harian Republika


Uhhhh, senengnya mo wiken,mo nonton Jerman vs Costa Rika yeuh....ganbare Nippon, lho?

posted by Noenoe @ Permalink 、10:51 AM   23 comments
Tuesday, June 06, 2006
Ibu titik titik...
Tiap malam minggu jam 10 malam kami punya acara favorite bersama, namanya The God of Entertainment, isinya acara lawakan, anak-anak suka banget,...Ibunya apalagi wong acara lain juga nggak mudheng artinya.

Bener juga kata Ayah dulu sebelum kami diboyong kesini, nanti kalau ada acara yg lucu-lucu, yg pertama ketawa duluan Ilham & Kiko, selanjutnya Ayah, terakhir Ibu. Ya walaupun kami bertiga datang ke Jepang bersamaan, kemampuan bhs Jepang Ibu ketinggalan jauh dibanding anak-anak, apalagi Ilham-kun yg mahir ber-kanji ria.
So kalo liat acara itu, Ibu paling telat ngguyu,...itupun kadang cuma pura-pura habis yg lain udah ngguyu duluan.

Semakin bertambah dewasa, Ilham-kun tahu bener kalu Ibunya "dedel" (lemot) bhs jepangnya jadi kalau Ibu dah celingukan dia langsung menjelaskan "makna" lawakan tsb bukan dgn bhs Indonesia tapi dgn bahasa jepang yg lebih sederhana yg dipikirnya bisa dipahami oleh ibunya.
Kadang juga kalo nggak sabar (udah liat yg lain pada ketawa) Ibu langsung nanya, kadang langsung dijawabnya, kadang jawabannya terpotong konsentrasi dia liat lawakan berikutnya, dia bakal bilang: cotto matte,...are omoshiroi ken (tunggu dulu ya yg itu menarik sih,...full logat matsuyama) kalau udah gitu Ibu merasa bete banget, lha kan basi dong yg dicritain dah lewat. Yah nasib IQ jongkok !

Berhubung kami tinggal di kota kecil yg nggak ada SD/TK internasional, maka anak-anak sekolah di sekolah umum jepang, Ilham-kun sekolah dari jam 8 pagi sampe jam 5.45, Kiko-chan dari jam 9 pagi sampe jam 6 sore, pulang sekolah tinggal makan, mandi, tidur,....so anak-anak lebih banyak berinteraksi dgn guru & temennya ketimbang dgn ortunya, itulah makanya bhs Jepangnya ngacir,....lupa bhs Ibu.

Karena bhs Jepang anak-anak sudah sedemikian "parah" nya , sementara kepulangan ke Indonesia semakin deket, Ibu genjot lagi bhs Indonesia mereka,...sebenernya banyak yg bilang sih kalau anak-anak lebih cepet beradaptasi dibanding org dewasa,..tapi anak-anak ampun bener deh, huruf ABC lumayan ngerti sih tapi dgn ejaan inggris,...lagian di Jepang kan huruf Romaji (ABC, dst) baru diajarin saat kelas IV SD, sebelumnya hanya huruf hiragana, katakana, dan huruf kanji. Puyeng mbayangin gimana nanti mereka saat pindahan.

Sebenernya menggenjot bhs Indonesia sudah dimulai sebelum kenaikan kelas kemarin karena rencana awal bertiga pulang akhir Maret, ternyata Allah SWT berkehendak lain, jadi deh kepulangan ditunda. Untuk metode belajarnya Ibu pake huruf hiragana yg di Indonesiakan, jadi dibaca & ditulis A, dibaca & ditulis I, dst. Giliran sudah agak lancar, Ibu minta mereka nulis E (dgn ejaan indonesia), eh mereka nulisnya A, disuruh nulis I, nulisnya E,.....mereka bingung ejaan indonesia & Inggris,...oalah kasian banget.


Pas pelajaran huruf mati spt F, M, N, S, dsb yg kalau diucapkan oleh kita bisa stop cuma eF, oleh mereka dibaca eFu, eMu, eNu, dst karena huruf jepang nggak ada huruf mati, jadi kalau nama Ibu: Nurul oleh org Jepang diucap: NURURU, Ilham jadi IRUHAMU, puyeng kan?.

Saat Ilham-kun sudah lumayan bisa nulis & baca huruf ABC,...di lembar test untuk kenaikan kelas dia menulis namanya: NAMAKU ILHAM,....Senseinya apa nggak puyeng ?


Sekarang belajar bhs Indonesia mereka sudah agak mengalami kemajuan, Ibu sudah ajari mereka paduan huruf hidup dan akhiran NG, seperti RENANG, SENANG, tentu saja plus artinya. Saat ibu ajari 2 kata spt MAU MAKAN, MENCUCI TANGAN, dsb nah nggak tahu kenapa ibu tulis RODA GILA, pas mereka nanya artinya Ibu jadi kebingungan sendiri, apa ya artinya wong Ibu cuma inget judul pelem jadul yg titelnya RODA-RODA GILA
kali saking puyengnya ngajarin anak berbahasa Indonesia Ibu jadi kayak roda itu alias titik titik ???????
posted by Noenoe @ Permalink 、1:05 PM   11 comments
Friday, June 02, 2006
Cool biz
Cool abizzz, deh. Itu kampanye yg dipelopori PM Jepang, Koizumi ttg upaya menghemat energi saat musim panas di negri ini. Jadi para anggota dewan, mentri, salariman (pegawai kantoran/perusahaan) disarankan untuk melepas dasi, atau berpakaian semi formal aja saat berangkat & bekerja.
Tahun ini, kampanye cool biz dimulai tgl 1 Juni kemarin, di berita TV tampak Koizumi memakai kemeja putih khas Okinawa yg konon hadiah dari Gubernur okinawa.

Kampanye summer cool biz yg dimulai th lalu telah menghemat energi listrik sebesar 210 juta KW dan mengurangi CO2 sebesar 460.000 ton, kok bisa?. Biasanya saat musim panas, kantor menggunakan AC yg distel 20 derajat bila menggunakan kemeja formal (berdasi), diharapkan dgn melepas dasi, pegawai tak kan terlalu kegerahan bila AC dinyalakan dgn suhu 28 derajat.

Sehubungan itu pula mulai april kemarin di beberapa Depstore mulai digelar spesial event cool biz, memamerkan model kemeja yg bisa nyaman dipake saat summer, bisa tetep nggaya walau tanpa dasi, dsb.

Lalu apa hubungannya dgn negara kita, toh sebagian besar pegawai baik PNS maupun swasta nggak berdasi ria?

Yah, paling nggak kita bisa meniru langkah/semangat Jpg untuk menghemat energi, nggak mesti juga harus dgn melepas dasi,...toh nggak ngefek.
Banyak cara yg bisa dilakukan, diantaranya:
1. lampunya ganti pake lampu tempel/teplok/gantung/obor
2. komputer ganti pake mesin tik/ steno
3. kertas/buku ganti pake batu tulis
4. telepon ganti pake kaleng + tali benang
5. pesawat terbang ganti pake sapu terbang
6. mobil ganti pake gerobak kuda/gerobak sapi
7. AC ganti kipas tangan (cara pakenya kipas tetep kepala yg geleng-geleng)
8. baju ganti pake kulit kayu
9. uang sebagai alat tukar ganti pake pisang (biar gak ada yg nyimpan banyak-banyak)
10. yang kantoran kerjanya di halaman parkir biar gak pake lift
11. tv/radio gak boleh siaran
12. kendaraan dinas diganti pake kuda
pliis deh jangan ikuti cara itu. Btw, cool biz,....siapa takut?
posted by Noenoe @ Permalink 、11:37 AM   18 comments
Thursday, June 01, 2006
Single fighter
Sejak Sabtu pagi lalu sampai Minggu malam nanti, kami hanya bertiga di rumah. Ayah pergi mengembara, mencoba mencari makna hidup di belantara dunia,…ceileee gombal banget.

Yang jelas, untuk sementara semua pekerjaan rumah, ngurus anak-anak, dipegang Ibu sendiri. Sebenarnya sekalian belajar juga, akhir Juli nanti sampai akhir maret 2007, Ibu bakal ngurus sendiri semua. Kebayang gimana saat anak-anak beradaptasi dgn lingkungan baru sementara Ibu sendiri tidak begitu hafal seluk beluk Bogor, cuma apal Ps Bogor, kemacetan Merdeka-Sindang barang, and Baranangsiang IV, tak lebih.

Ada yg terasa hilang dari rumah sejak Ayah pergi, terutama Ibu kehilangan penyupir sedan, baik dalam arti sesungguhnya maupun “penyuci piring sendok dan sebagainya maklum, *jelek-jelekgininggakpernahnyucipiring*, itu tugas Ayah. Biasanya pagi-pagi Ibu temui tempat cuci piring sudah mengkilap, tanda seorang peri tlah menyulapnya, siapa lagi kalo bukan pekerjaan Ayah.

Biasanya ke Super market belanja kebutuhan dilakukan bertiga (Ilham-kun milih di rumah aja), sekarang kami cuma berdua. Tugas ngantar jemput Kiko-chan yg biasa dipegang ayah kini dihandle Ibu, terasa menyenangkan juga walau cukup pegel jalan kaki, lumayan buat diet. Kiko-chan yg nggak berhenti berkisah di tiap langkahnya, menyapa anjing, kucing, burung yg ditemuinya. Masih segar dalam ingatan, saat Kiko-chan masih berusia 1 th 10 bulan, pertama kali masuk Hoikuen, kalau jam 12 siang pas Ibu jemput pasti nggak mau jalan sendiri, ternyata ngantuk jadi terpaksa Ibu gendong. Sekarang dgn gagahnya nyebrang di lampu merah sambil tangan kanan diangkat tinggi, kali itu hasil kotsu anzen sido (pelajaran ttg keselamatan lalu lintas).

Alhamdulillah, Ilham-kun sudah bisa jadi aniki (kakak panutan), malah tugas njemput Kiko-chan mau diambil alihnya. Thanks Son, itu belum jadi tugasmu, kalau kakak nurut, rajin belajar bagi Ibu sudah cukup.

Bagi Ibu ada susah ada senengnya ditinggal Ayah, susahnya jelas, saat ada surat dari SD Ilham-kun or TK, Ibu gak bisa bacanya, apalagi skg pemanas air lagi agak bermasalah. Senengnya: nggak perlu repot masak, anak-anak sudah terbiasa makanan jepang, miso shiru, ikan salmon yg dipanggang, sashimi, dsb, praktis. Dan Ilham-kun minta diajari bikin indomie or goreng telur sendiri, nggak apa-apa selama diawasi, Ibu wanti-wanti betul kalau dirumah sendiri nggak boleh menyalakan kompor. Dan satu lagi, saat Ayah pergi, nggak ada yg minta dinjak-injak. Spaz , feodal banget yak.

Keknya, masih mending anak-anak ditinggal Ayah deh ketimbang ditinggal Ibu. Lha, pernah ditinggal ke Nagasaki 3 hari, rambut Kiko-chan ndak disisir babar blas, padahal saat itu rambutnya masih panjang, ttg makan juga pas Ibu pulang ditanya, hari pertama makan malam di Daikoku ya, kedua di kaiten sushi, ketiga beli pizza,...gubraks.

Tapi pernah pula pas ditinggal ke Osaka, Kiko-chan demam, Ilham-kun ketularan demam pula,...kasiaaaaan deh Ayah, pasti bingung ya ngurus anak-anak sakit.

Niwey, bentar lagi hari Minggu, cepet pulang ya, jangan lupa, rumah belum pindah kok Bounce , udah ditunggu anak-anak nyepeda di Rainbow highland.

posted by Noenoe @ Permalink 、12:36 PM   13 comments
about me
Istri Bank Je, Ibu Ilham & Kiko, suka baca, suka ngobrol alias criwis, suka sok sibuk, pengin bisa masak.
Udah Lewat
Archives
Links
Republika
Nova
Dapur Bunda
DBRP
IMB
sutbok

Free shoutbox @ ShoutMix
Designed-By

Visit Me Klik It
Member of

Indonesian Muslim Blogger
Credite
15n41n1